Diksi.net, Palu – Budidaya tanaman anggur memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika digeluti dengan sungguh-sungguh. Selama masa panen berlangsung setiap harinya dapat menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah.
“Kalau sudah masuk musim panen, setiap harinya kami mampu hasilkan omzet mulai dari Rp 3-4 juta,” jelas Syamsul Alam Pengolah salah satu kebun anggur, di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Dengan luas lahan yang dikelola, setiap musim panen dapat menghasilkan 500 Kilogram buah anggur, diperoleh dari 120 batang pohon anggur yang dibudidayakan.
Buah anggur yang siap panen dibandrol dengan harga Rp 85 ribu perkilonya. Sementara dalam satu tahun, akan ada dua kali musim panen.
“untuk pemasaran, saat ini hanya melayani sebatas pembeli yang berkunjung langsung ke kebun anggur dan belum masuk ke swalayan,” ujarnya.
Untuk pembeli, setiap harinya ada saja yang berkunjung langsung ke kebun saat musim panen tiba. Bahkan, belum masuk musim panen pun pembeli sudah rame yang berdatangan.
Lebih lanjut, Syamsul Alam telah memulai budidaya anggur, beberapa bulan pasca bencana alam 2018 lalu, dengan bibit awal yang di impor langsung dari ukraina kemudian di kembangan di Palu hingga menghasilkan buah yang seperti saat ini.