Diksi.Net, Palu – Muhammad Adnan Arsal, tokoh utama dalam buku Panglima Damai Poso yang ditulis Khoirul Anam, mengaku bersyukur setelah melihat antusias masyarakat yang hadir dalam acara seminar dan bedah buku yang dilaksanakan di Grand Pink Hotel, Ampana, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (31/10/22).
“Alhamdulillah, berarti tersosialisasikan. Tujuannya, bagaimana kita mengkondisikan masyarakat ini dari konflik bisa damai, bisa tenang, agar mereka bisa giat kembali bekerja untuk kehidupannya,” ujar Adnan Arsal.
Tokoh yang akrab disapa Pak Haji itu merasa bahagia buku Panglima Damai Poso mendapat respons yang baik di tengah masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Tojo Una-Una, sebagai lokasi kelima terselenggaranya kegiatan bedah buku.
Hadir dalam acara seminar dan bedah buku Panglima Damai Poso, Wakil Bupati Tojo Una-Una Ilham Lawidu, tokoh perdamaian Poso Pendeta Rinaldy Damanik, Kombes Pol Bogiek Sugiyarto dari Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, penulis buku Khoirul Anam, dan Makmur Arief, mewakili Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai pembicara utama.
Sebagai penulis, Khoirul Anam menyatakan bahagia dan senang sekali bisa sampai di Tojo Una-Una dalam acara bedah buku hasil garapannya, sebagai salah satu produk best seller yang pernah ditulisnya.
“Terima kasih banyak atas kehadirannya. Saya bahagia bisa sampai ke Ampana. Dulu selama proses menulis buku, Pak Haji berulang kali menyebut Ampana dan saya baru bisa datang sekarang,” aku Khoirul Anam.
Sementara Rinaldy Damanik, yang juga diberi kesempatan sebagai pembicara, menyampaikan bahwa dirinya sangat menghormati Haji Adnan Arsal.
Baginya, Adnan Arsal adalah tokoh pemersatu, yang bukan hanya mampu membawa kedamaian untuk mempersatukan umat, tetapi juga bisa mempersatukan pribadi orang yang bertikai.
“Beliau tidak berhenti untuk mendamaikan, termasuk mendamaikan saya dengan seseorang,” terang Damanik.
Dalam kesempatan itu Kombes Bogiek juga turut memberikan apresiasi terhadap sosok Adnan Arsal dan buku Panglima Damai Poso, termasuk kepada penulisnya.
Menurut Bogiek, buku tersebut shahih karena ditulis sesuai kenyataan oleh penulis yang memiliki kredibilitas yang sangat baik dan sudah diakui, dengan bentuk dan ketebalan yang pas, serta tampilan cover yang meyakinkan.
Sementara ketua panitia penyelenggara, Syamsudin Pay menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan tersebut merupakan upaya untuk mengupas maksud dan tujuan dari buku yang isinya setebal 266 halaman, diterbitkan pertama kalinya oleh Elex Media Komputindo, Gramedia-Jakarta.
Samsudin ingin agar karya tulis tersebut dapat dibedah bersama dan ditelisik masyarakat, sehingga apa yang ingin disampaikan penulis buku dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembacanya.
Tujuan utama dari kegiatan tersebut, menurut Samsudin adalah tersosialisasinya buku Panglima Damai Poso kepada seluruh stakeholder masyarakat di wilayah Kabupaten Tojo Unauna.