Situs Megalit Sulteng Adalah Potensi Wisata Kelas Dunia

Wakil Preaiden RI, Ma'ruf Amin saat melakukan press conference saat menghadiri soft launching Sulawesi Tengah sebagai negeri 1000 megalit. (Foto : ist).

Diksi.net, Palu – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam salah satu agenda kunjungan kerjanya di Sulawesi Tengah turut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) dan Soft Launching Sulawesi Tengah Sebagai Negeri 1000 Megalit.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menuturkan bahwa pencanangan negeri 1000 megalit yang dilakukan oleh pemerintah Sulawesi Tengah merupakan langkah baik, pengembangan pariwisata budaya sejarah megalit menjadi refleksi peradaban masa lalu yang luar biasa.

“nantinya 1000 megalit ini, akan menjadi wisata dunia. Dengan upaya bersama kunjungan wisatawan ke Sulawesi Tengah akan meningkat, bahkan mampu melampaui target 2 juta kunjungan,” jelas Wapres RI.

Kedepannya wisata dengan kearifan lokal perlu untuk terus dikembangankan. Serta memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi, didukung narasi yang mengedepankan wisata budaya megalit sebagai bagian peradaban dunia.

“Hal ini perlu untuk didukung oleh seluruh pemangku kepentingan sebagai destinasi wisata unggulan. Sehingga berkontribusi menggerakan ekonomi daerah,” ucapnya.

Lebih lanjut Kata Wapres RI, peradaban megalit usianya hampir sama dengan menara piramida yang ada di mesir. Hal Itu berarti, potensi wisatanya tidak kalah dari piramida yang hari ini telah menjadi destinasi wisata dunia.

BACA JUGA :  BI Sulteng Gelar Diskusi Ekonomi Fokus Stabilitas Makro dan Penguatan Pariwisata

“dengan adanya hal itu, dapat menciptakan berbagai aktivitas yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Sememtara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan bahwa Sulawesi Tengah memiliki branding dan dikenal sebagai negeri 1000 megalit.

“branding ini diberikan sebagai promosi kemegahan cagar budaya megalitikum yang tersebar di lembah napu, lembah bada dan lembah besoa yang termasuk dalam Kabupaten Poso, serta lembah lindu yang termasuk dalam Kabupaten Sigi,” ungkap Gubernur Sulawesi Tengah.

BACA JUGA :  Menparekraf Membuka Weekly Press Briefing

Gubernur Sulteng, berharap semoga dengan dilakukannya soft launching, dapat mempercepat kawasan arkeolog zaman megalitikum sebagai warisan dunia oleh unesco.