Diksi.Net, Palu – Kunjungan kerja masa reses Komisi IV DPR RI di Sulawesi Tengah bahas tentang penanganan PMK di Sulawesi Tengah.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Rusdi Masse mengucapkan agar semua pihak dapat memaparkan data lapangan yang dimiliki dan tidak ada ditutupi, karena komisi IV hadir sebagai mitra untuk memantau juga memastikan penanganan PMK di Sulteng berjalan baik.
“Kami ingin mendengar permasalahannya dan kita akan mencari solusi persoalan PMK secara bersama,” ujar Rusdi Masse, Sabtu(16/7/2022).
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Palu, Amril, menjelaskan jalur masukan dan keluar di Sulawesi Tengah yang menjadi tanggungjawab pengawasan pejabat karantina ada 17 pelabuhan dan bandara.
“Hingga Juni 2022, Karantina Pertanian Palu mencatat 5.386 ekor kambing dan 4.890 ekor sapi yang telah keluar Sulteng menuju Berau, Balikpapan, Samarinda dan Tarakan,” Jelas Amril.
Lebih lanjut, hewan ternak rawan PMK yang keluar Sulteng melalui pintu resmi pengeluaran telah menjalani masa karantina selama 14 hari dan tidak menunjukkan adanya gejala klinis selama masa pengamatan karantina.
Namun ia berkata, di Sulteng juga banyak tempat rawan yang menjadi pintu masuk lalu lintas HRP diluar kewenangan pengawasan karantina.
“Disini kami membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak untuk saling sinergi seperti TNI Polri dalam menindak pemasukan ternak ilegal, dinas yang membawahi peternakan di Sulteng untuk melakukan pengawasan lalulintas di chek point batas antar provinsi,” tambah Amril.
Dalam paparannya Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng, Dandy Alfita mengungkapkan bahwa sejak hewan ternak di Kab.Toraja terkonfirmasi positif, maka Sulteng yang berada dalam satu daratan dengan Tana Toraja memerlukan peningkatan pengawasan.
“Gubernur Sulteng melalui surat edarannya telah melarang keluar/masuk hewan ternak rawan PMK (HRP) dari/ke wilayah Sulteng,” tutup Dandy.