Indonesia Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional

ndonesia mencetak sejarah dengan meluncurkan perdagangan karbon internasional perdana melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto : Ist).

Diksi.net, Jakarta – Indonesia mencetak sejarah dengan meluncurkan perdagangan karbon internasional perdana melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen Indonesia dalam implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris untuk pengurangan emisi gas rumah kaca.

Acara ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama BEI Iman Rachman, bersama perwakilan negara sahabat, anggota DPR RI, serta pemangku kepentingan lainnya.

Dalam sambutannya, Hanif Faisol Nurofiq menekankan bahwa perdagangan karbon ini merupakan langkah strategis untuk mendukung target Nationally Determined Contribution (NDC), yang akan dilaporkan pada Februari 2025. 

BACA JUGA :  Kementan Akan Genjot Produksi Jagung Dalam Negeri

“Melalui ekosistem karbon yang telah terintegrasi, kami memastikan Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) memiliki integritas tinggi untuk perdagangan karbon internasional,” ujarnya.

Pada perdagangan perdana, sebanyak 1.780.000 ton CO2e dari sektor energi, seperti pembangkit listrik berbahan bakar gas bumi dan pembangkit tenaga air, telah diotorisasi. Unit karbon ini dilengkapi dengan mekanisme Sistem Registri Nasional (SRN), pengukuran, pelaporan, dan verifikasi (MRV), serta otorisasi yang menjamin tidak terjadi penghitungan atau klaim ganda.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, memuji sinergi lintas kementerian yang memungkinkan perdagangan karbon ini diluncurkan dalam waktu singkat. “Hanya dalam tiga bulan sejak peluncuran awal, IDXCarbon telah membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional melalui perdagangan karbon,” kata Mahendra.

BACA JUGA :  2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, IDXCarbon menunjukkan perkembangan pesat. Hingga akhir 2024, jumlah partisipan tercatat mencapai 100 pengguna jasa, dengan volume perdagangan kumulatif satu juta ton unit karbon.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebut keberhasilan ini didukung sistem perdagangan yang mengadopsi praktik terbaik global. “Perdagangan karbon internasional hari ini membuktikan kesiapan IDXCarbon dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, baik di level domestik maupun internasional,” kata Iman.

BACA JUGA :  Kompolnas Apresiasi Langkah Cepat Ekshumasi Kasus Tahanan Polresta Palu

Ia menambahkan, keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, perbankan, dan masyarakat internasional. “Perdagangan karbon adalah aksi kolektif. Setiap pihak memiliki peran krusial dalam mewujudkan tujuan bersama,” pungkasnya.

Dengan peluncuran perdagangan karbon internasional ini, Indonesia menunjukkan langkah konkret untuk menjadi pemain utama dalam pasar karbon global, mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca, dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.