Wujudkan Kampus Ramah Gender, Celebes Bergerak gelar Diskusi KBGS di Untad

Komunitas Celebes Bergerak dan Rutgers Indonesia melalui program Generation Gender menggelar diskusi Kekerasan Berbasis Gender & Seksual (KBGS) di Universitas Tadulako.

Diksi.net, Palu – Komunitas Celebes Bergerak dan Rutgers Indonesia melalui program Generation Gender menggelar diskusi Kekerasan Berbasis Gender & Seksual (KBGS) di Universitas Tadulako. Jum’at (11/08 2023) kemarin.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tadulako (BEM Untad) dan dilaksanakan di sekretariat BEM Untad dengan melibatkan 25 peserta yang berasal dari Fakultas yang berbeda.

Menurut Fathia selaku Community Organizer Celebes Bergerak, kegiatan ini dimaksudkan agar para mahasiswa dapat memahami isu KBGS lebih mendalam di lingkungan Universitas.

“Diskusi ini kami buat agar para peserta dapat memahami isu-isu KBGS yang terjadi di Perguruan Tinggi. Karena kita tau lingkungan kampus juga rentan terhadap KBGS.” Katanya.

Ia mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir, banyak terjadi Kekerasan Seksual yang terjadi di Universitas Tadulako, sehingga penting untuk mendorong teman-teman mahasiswa untuk lebih memahami dan berani untuk angkat bicara jika menjadi korban KBGS.

BACA JUGA :  Nonton Bareng Silat Tani, 40 Tahun Lagi Kita Tidak Punya Petani

“Dalam diskusi ini kami mengangkat tema Apakah Perguruan Tinggi Sudah aman dari Kekerasan Berbasis Gender & Seksual, sebab dalam beberapa tahun terakhir banyak terjadi KBGS di tingkat Perguruan Tinggi. Ini membuktikan bahwa lingkungan kampus pun kerap terjadi KBGS, yang mana banyak mahasiwa yang cenderung tidak angkat bicara ketika mengalami KBGS.” Kata dia.

Untuk itu kata Fathia, diskusi ini penting untuk diikuti para mahasiswa agar kedepan mereka dapat menjadi pelopor ketika terjadi kasus KBGS di lingkungan perguruan tinggi sehingga mendapat respon dan penanganan yang serius.

“Kegiatan ini sangat penting untuk mahasiswa, agar kedepan mereka bisa mengambil peran apabila mendapat kasus KBGS dilingkungan Kampus maupun dilingkung mereka masing-masing.” Katanya.

BACA JUGA :   Seteru Komisioner KPU dan Bawaslu Sulteng, ini tanggapan Ketua KPU Sulteng

Ia pun berharap kegiatan ini mampu memberikan kesadaran dan menjadi ruang mahasiswa dalam upaya mewujudkan Perguruan Tinggi yang bebas dari Kasus-kasus KBGS.

“Harapannya dari diskusi ini dapat meminimalisir terjadinya kasus KBGS dikingkungan Kampus, dan dapat menjadi langkah menuju Perguruan yang lebih setara dan bebas dari KBGS.” Harapnya.

Atmayana salah satu peserta yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka, sebab realita yang terjadi di perguruan tinggi sangat rentan terjadi KBGS.

“Kegiatan dialog ini, sangat memberikan manfaat yang luar biasa untuk pengetahuan kita mengenai KBGS yang terjadi dikampus, yang realitanya memang dikampus banyak terjadi kekerasan seksual.” Katanya.

Ia menambahkan bahwa penting mendorong pengetahuan mahasiswa tentang KBGS agar berperan dalam mendorong perguruan tinggi menjadi ruang aman untuk proses belajar mengajar.

BACA JUGA :  Anwar Hafid : Pemerintah Harus Beri Atensi Khusus Terhadap Kasus Kekerasan Seksual di Parimo

“Untuk menjadikan Kampus menjadi ruang aman dalam menjalankan study, perlu kesadaran dan pengawalan kita semua. Sehingga diskusi-diskusi seperti ini penting diikuti mahasiswa agar menambah pengetahuan untuk mewujudkan ruang aman di perguruan tinggi dan bebas dari KBGS.” Tambahnya.

Diskusi ini dibagi menjadi dua sesi, yang pertama dibawakan Novilyana Onora dari Komunitas Celebes Bergerak yang mengantar peserta memahami tentang Gender dan Nursafitri Lasibani selaku Eksekutif Direktur Sikola Mombine yang banyak mengulas tentang Kekerasan Seksual, Dampak Kekerasan Seksual dan membawa peserta memahami apa itu Concent serta syarat terpenuhinya Consent.