Sulteng Perluas Kerjasama Dagang dengan Mesir: Prioritaskan Ekspor Kopi dan Kelapa

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sulawesi Tengah, Dr. Rudi Dewanto, menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Dr. (HC) Lutfi Rauf, di ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Senin siang (14/10). (Foto : Ist).

Diksi.net, Palu – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sulawesi Tengah, Dr. Rudi Dewanto, menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Dr. (HC) Lutfi Rauf, di ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Senin siang (14/10). Pertemuan ini bertujuan memperkuat peluang investasi dan kerjasama dagang, khususnya ekspor komoditas unggulan dari Sulawesi Tengah ke Mesir.

Dalam kesempatan tersebut, Rudi Dewanto menyampaikan apresiasi atas kunjungan Dubes Lutfi Rauf yang dinilai penting dalam mempererat hubungan bilateral dan memperluas peta perdagangan global, terutama ekspor komoditas dari “Negeri Seribu Megalit” Sulawesi Tengah ke “Negeri Piramida” Mesir. “Pertemuan ini sangat tepat untuk memanfaatkan potensi pasar Mesir yang siap menyerap komoditas unggulan kita,” ujarnya.

Sulteng, lanjut Rudi, memiliki berbagai komoditas potensial seperti kelapa, kopi, karet, durian, kemiri, vanili, cengkeh, sarang walet, hingga produk kelautan seperti ikan beku, udang vaname, kepiting, dan kerang, serta gas alam. Dari sejumlah komoditas tersebut, kelapa dan kopi mendapat prioritas karena bebas tarif masuk di Mesir, yang tentunya menguntungkan bagi Indonesia.

Selain pembahasan komoditas unggulan, pertemuan ini juga menyoroti isu registrasi, transaksi, serta konsistensi produk ekspor agar hubungan dagang antara kedua negara semakin erat. “Harapannya, kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga menghasilkan langkah konkret untuk kemajuan bersama,” ungkap Rudi.

BACA JUGA :  Infrastruktur Penunjang Jadi Nilai Tambah Untuk Menarik Wisatawan

Mesir: Pasar Potensial Bagi Komoditas Indonesia

Dubes Lutfi Rauf menegaskan bahwa hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir selama ini terjalin sangat baik. Ia menekankan dua faktor utama yang mendasari hubungan tersebut: pertama, Mesir adalah negara Afrika pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia setelah kemerdekaan, dan kedua, kesamaan keyakinan mayoritas penduduk kedua negara yang sama-sama memeluk agama Islam.

“Pedagang Mesir merasa nyaman berdagang dengan Indonesia karena hubungan historis dan kesamaan keyakinan ini,” jelas Lutfi. Ia juga menambahkan bahwa volume perdagangan Indonesia-Mesir terus meningkat, terutama sejak masa pandemi, dengan kopi robusta sebagai salah satu komoditas yang paling diminati di Mesir, sementara Indonesia banyak mengimpor kurma dari Mesir.

BACA JUGA :  Bidan Mariam : Terima Kasih Roa Jaga Roa

Pertemuan ini juga diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kerjasama ekonomi kedua negara, termasuk mewujudkan Free Trade Agreement (FTA) yang saling menguntungkan.