Ratusan IRT Tertipu Arisan Bodong, Kerugian ditaksir Capai 1 Milyar

Korban yang merupakan anggota lebih dari 10 grup arisan online, mendatangi Polda Sulteng untuk membuat laporan pengaduan perihal dugaan tindak pidana arisan online melalui media informasi dan transaksi elektronik. (Foto : Istimewa)

Diksi.net, Palu – Laporan sekelompok Ibu Rumah Tangga (IRT) ke Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menambah daftar panjang korban investasi bodong dan arisan online. Setidaknya 123 orang yang merupakan kaum ibu-ibu tersebar di wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong, serta wilayah Provinsi Gorontalo jadi korban penipuan arisan online. 

Korban yang merupakan anggota lebih dari 10 grup arisan online, mendatangi Polda Sulteng untuk membuat laporan pengaduan perihal dugaan tindak pidana arisan online melalui media informasi dan transaksi elektronik. Sementara nilai kerugian dari keseluruhan korban ditaksir mencapai 1 Miliar.

“Saya sangat berharap pelaku penipuan segera ditangkap. Dia sudah sangat meresahkan,” ujar Deasy Marsya Fantriana, salah seorang korban di Mapolda Sulteng.

Sementara yang terlapor adalah pemilik akun media sosial Facebook Dhea Andinusu Walewangko dan Arisol Ria (Owner arisol palu barat) dianggap sebagai pihak yang melakukan penipuan dengan modus arisan online.

Deasy, salah satu dari ratusan IRT yang mengikuti arisan online dengan nilai setoran sebesar 2,5 juta per bulan dalam tenggang waktu 16 bulan. Seharusnya Deasy pada 28 Juni 2023 menerima uang arisan telah sudah disepakati.

BACA JUGA :  DPRD Sulteng Bahas Kemitraan Penanaman Modal untuk Pemerataan Ekonomi

Secara pribadi Deasy menginginkan uangnya kembali secara utuh dan yang terpenting pelaku segera diamankan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Namun sayangnya akun Owner Arisol Palu Barat sudah tidak dapat di akses. 

Menurut Deasy, pemilik akun telah melarikan diri, karena pemilik akun tersebut tidak lagi dapat ditemui di tempat tinggalnya yang berada di Jalan Belimbing, Palu Barat.

BACA JUGA :  Pendidikan Vokasi, Jawaban Kebutuhan Tenaga Kerja di Morut

Selain Deasy masih ada sejumlah korban lainnya dengan nilai arisan yang berbeda-beda. Mereka juga bersepakat untuk membawa masalah dugaan penipuan tersebut ke ranah hukum.