Diksi.Net, Palu – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo mengikuti rapat koordinasi evaluasi kegiatan kemitraan semester II dengan Komando Daerah Militer XIII/Merdeka yang diikuti Korem 131/Santiago, Korem 132/Tadulako, Korem 133/Nani Wartabone dan jajaran kodim yang berada di komando kewilayahan pertahanannya, Kamis (20/10/2022) secara daring.
Mewakili Keper BKKBN Sulteng, Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi memaparkan capaian perihal percepatan Penurunan Stunting dan pelayanan KB melalui kemitraan dengan TNI di Sulteng.
Saat ini total 93 TNI terdaftar sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) tersebar di Kota Palu, Toli-Toli, Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso, Banggai dan Morowali dengan anak yang diasuh sebanyak 203 orang.
Rosni menuturkan program BAAS dan keluarga berisiko stunting adalah pemberian bantuan dana atau pangan bergizi secara terstruktur dan terukur. Sebagai upaya mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung pada kelompok sasaran.
“Bantuan pangan bergizi yang direkomendasikan dilihat dari sisi gizi, ketersediaan pangan, sustainable, kemudahan dalam pengolahan. Selainitu kemudahan dalam pendistribusian, keawetan serta kearifan lokal juga menjadi faktor penting lainnya,” ujarnya
Selain itu, dilaporkan juga Sulteng berhasil mencapai bahkan melebihi target akseptor dalam rangka TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan Terpadu. Tercapai 106.5% atau sebesar 39.909 akseptor dari total target akseptor per mix kontrasepsi yakni 37.457 akseptor. Hanya saja dari target masing-masing kontrasepsi, IUD dan Pil tidak mencapai 100%.
Pabandya Bhakti Staf Teritorial Kodam (Sterdam) XIII merdeka menuturkan hasil rapat ini menjadi bahan monitoring dan evaluasi. Hasil tersebut nantinya akan diteruskannya ke tingkat pimpinan pusat.
“kami mau melihat laporan lengkap dari masing-masing wilayah terkait hasil kemitraan semester II. Hal ini sebagai laporan kepemimpinan puncak,” katanya.