Kepolisian Akui Gunakan Peluru Karet

Kapolres Kota Palu saat melakukan konferensi perss perihal bentok antara kepolisian dan warga. (Foto : Redaksi Diksi).

Diksi.Net, Palu – Bentrokan kembali terjadi antara warga dan pihak kepolisian yang melakukan pengamanan objek vital di PT. Citra Palu Mineral (CPM) pada Rabu malam (26/10/2022). 

Berawal dari warga yang melakukan blokade jalan di simpang vatumorongga yang telah dilakukan beberapa hari belakangan. 

Berdasarkan video yang beredar di media sosial pihak kepolisian melakukan tembakan gas air mata kepada warga di area tersebut. 

Sementara itu, Kapolres Kota Palu Kombes Pol Barliansyah membenarkan bahwa pihaknya melakukan tembakan gas air mata. Hal tersebut dilakukan untuk membuka akses jalan bagi kendaraan operasional perusahaan yang telah ditutup oleh warga. 

BACA JUGA :  Golkar Rilis Daftar Penugasan Bakal Calon Kepala Daerah di Sulteng

“jalan yang ditutup itu merupakan jalan umum, tempat hilir mudik kendaraan operasional perusahaan. Sebelumnya kami telah melakukan upaya-upaya persuasif namun tidak menemukan titik temu,” jelas Barliansyah, Kamis (27/10/2022). 

Pihak Kepolisian juga telah menghimbau agar yang tidak berkepentingan agar kembali ke rumah masing-masing. Selanjutnya, pihak kepolisian membuka akses jalan yang sebelumnya di blokade, namun dalam upaya warga melakukan pelemparan batu ke arah aparat. 

Seiring berjalannya waktu, pihak kepolisian melindungi diri dengan tameng yang dimiliki. Namun tidak berselang lama, salah satu warga melempari aparat dengan bom molotov. 

BACA JUGA :  PT Vale Indonesia Tbk Terima Perpanjangan Izin Operasi Hingga 2035

“Saat ingin membuka blokade warga, mereka melempari aparat dengan batu. Tidak berselang lama warga juga melempari personil dengan bom molotov. Sehingga saya memberikan perintah agar gas air ditembakkan,” jelas Kapolres Kota Palu. 

“Tujuan kami hanya untuk membuka jalan. Itu kami buktikan, setelah membuka akses simpang yang telah di blokade, personil  bertugas langsung diperintahkan untuk mundur,” lanjutnya. 

Selain itu personil yang bertugas hanya menggunakan gas air mata, peluru karet, dan peluru hampa. Tidak ada satupun anggota yang membawa peluru tajam dan hal tersebut telah dipastikan. 

BACA JUGA :  Dinas Pangan Sulteng, Serahkan Bantuan Beras ke Bupati Poso

“Kami telah pastikan tidak ada satupun anggota yang membawa peluru tajam. Jika memang ada anggota yang membawa peluru tajam, akan ada banyak korban dari pihak warga,” ujar Kapolres.

Barliansyah membenarkan bahwa masyarakat yang terkena peluru karet adalah pihaknya yang melakukan, namun ia, menegaskan tidak ada personil yang membawa peluru tajam.