Diksi.net, Morowali Utara – Gearakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) harus mengambil peran dalam program strategis nasional Pemerintah Indonesia hilirisasi Nikel.
Hal ini ditegaskan Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Marrhin Philip Sinurat pada pelantikan DPC GAMKI Morowali Utara dan seminar nasional di ruang pola Kantor Bupati Morowali Utara.
“Industrialisasi sudah menjadi hal penting yang didiskusikan GAMKI sejak kongres kita kemarin di Medan. Bahkan Presiden Jokowi saat menghadiri kongres kita memuji perhatian kita pada kebijakan strategi nasional pemerintah. Karena itu tentu saja DPP berharap kajian strategis terhadap hilirisasi nikel di Morowali Utara menghasilkan langkah langkah kongkrit dan strategis,” kata Sahat.
Sementra itu Bupati Morowali Utara, Delis Djulkerson Hehi memaparkan, hilirasi nikel di Kabupaten Morowali Utara membuka kran tenaga kerja dalam jumlah besar. Satu perusahaan saja membutuhkan hingga 15 ribu orang tenaga kerja.
“Peluang ini harus dinanfaatkan dengan baik oleh pemuda di Morowali Utara. Tidak hanya bekerja di perusahaan saja, tetapi masih sektor lain yang potensial dikembangkan,” kata Bupati Morowali Utara Delis J Hehi di depan peserta Seminar Nasional DPC Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Morowali Utara, bertema Peluang Kerja dan Kewirausahaan Generasi Muda Dalam Proyek Nasional Hilirisasi Nikel di Morowali Utara, di Ruang Pola Kantor Bupati Morowali Utara, Sabtu, 23 September 2023
Menurut Delis, Morowali Utara membuka peluang investasi smelter nikel. “Ada tiga kawasan baru lagi yang akan dibuka. Jadi ini akan membuka lapangan kerja maupun dunia usaha lainnya,” kata Delis.
Sejak ketentuan hilirisasi nikel ditetapkan pemerintahan Joko Widodo, Kabupaten Morowali Utara terus meningkat perekonomian dan pendapatan daerahnya. Pertumbuhan ekonomi Morowali Utara bahkan menjadi tertinggi kedua di Indonesia.
Peluang lain, kata Delis, adalah sektor jasa dan UMKM. Bayangkan, jika ada 15 ribu karyawan, setiap hari membutuhkan makanan, laundry hingga kebutuhan tempat tinggal.
“Bila dihitung-hitung, gaji seorang karyawan perusahaan itu Rp4 juta perbulan. Kemudian mereka membelanjakan untuk tempat tinggal bagi yang dari luar, makan, minum dan belanja lainnya. Ada sekitar enam puluh miliar uang yang berputar dalan sebulan,” ujar Delis.
Hal senada dilontarkan Staf Khusus Menteri Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi. Pada kesempatan itu, Ery Tamalagi menantang pemuda Morowali Utara baik di GAMKI maupun lainnya untuk bertani.
“Belasan ribu karyawan perusahaan itu pasti butuh makan dan lain-lain. Kalau kita tidak bergerak cepat, peluang itu bisa saja direbut orang lain dari luar Morowali Utara.
Pihak Kementerian Pertanian, kata Ery Tamalagi akan terus mendorong bahkan membantu bibit tanaman yang mau dikembangkan. Pelatihan-pelatihan juga bisa difasilitasi.
Ery Tamalagi juga menjelaskan saat ini sudah ada perencanaan komoditas unggulan yang akan dikembangkan pada sejumlah kecamatan hasil pemetaan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Pemkab Morowali Utara.
Adapun wilayah pengembangan komoditas unggulan yaitu Kecamatan Mori Atas, Mori Utara, Lembo Raya, Lembo, Petasia Barat, Petasia, Souo Jaya, Bungku Utara dan Mamosalato.
Komoditas unggulan yang akan dikembangkan berupa pertanian, perkebunan, peternakan, hortikultura, buah-buaha dan lain-lain.