Ekonomi Sulawesi Tengah Tumbuh 9,08 Persen Posisi Kedua Tertinggi Nasional

waktu baca 2 menit
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulteng, Yuni Wibawa. (Humas DJPb).

Diksi.net, Palu – Ekonomi Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan impresif sebesar 9,08% (yoy) pada kuartal III tahun 2024, menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Indonesia setelah Papua Barat. 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulteng, Yuni Wibawa menyampaikan, secara kuartalan (qtq), ekonomi Sulawesi Tengah tumbuh 5,37% dibandingkan kuartal II 2024, didorong oleh sektor net ekspor dengan kontribusi share-to-growth sebesar 5,13%, serta sektor industri pengolahan sebagai penopang utama.

“Peningkatan ini turut mendorong kontribusi Sulawesi Tengah terhadap perekonomian nasional hingga 1,72% dan menyumbang 23,8% terhadap perekonomian Pulau Sulawesi,” ungkap Yuni, kamis (28/11/2024).

BACA JUGA :  Kenali Ciri Rokok Ilegal yang Beredar di Pasaran

Ia juga menjelaskan, Inflasi regional Sulawesi Tengah pada Oktober 2024 tercatat sangat rendah di angka 0,01% (mtm) atau 1,91% (yoy), dengan peningkatan harga terjadi di Kota Luwuk (0,18%) dan Morowali (0,55% mtm). Komoditas penyumbang utama inflasi tahunan adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, dan kangkung.

“Dari sisi perdagangan, neraca perdagangan Sulawesi Tengah hingga Oktober 2024 mencatatkan surplus total USD61,11 miliar. Ekspor mencapai USD7,4 miliar, meningkat 21,81% dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan impor mencapai USD560,6 juta dengan peningkatan 39,01% (mtm),” jelasnya.

BACA JUGA :  Wapres Resmikan KPN Donggala, Pengelolaan Harus Sesuai Kaidah Lingkungan dan Hukum

Pendapatan negara regional Sulawesi Tengah hingga Oktober 2024 terealisasi 80,1% dari target, dengan total pendapatan mencapai Rp10,64 triliun atau tumbuh 24,16% (yoy). Pendapatan ini didominasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri sebesar Rp8,23 triliun (34,57% yoy). Penerimaan Perpajakan Internasional Rp1,53 triliun (76,55% dari target), dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp881,5 miliar (141,99% dari target).

“Belanja negara tumbuh 6,82% (yoy), dengan fokus pada belanja pegawai dan transfer ke daerah. Penyaluran Dana Desa digunakan untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan masyarakat desa,” lanjut Yuni.

BACA JUGA :  Wagub Berikan Saran Untuk Majukan Kerajinan Sulteng

Pemerintah pusat berkomitmen memanfaatkan APBN sebagai instrumen pengendalian harga kebutuhan primer, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan stimulus ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Analisis lebih lengkap dapat ditemukan dalam Kajian Fiskal Regional (KFR) Triwulan III Tahun 2024 Sulawesi Tengah melalui tautan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan dukungan fiskal yang solid, Sulawesi Tengah diharapkan dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat daya saing regional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *