Diksi.net, Palu – El nino yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah. Tidak terkecuali di Sulawesi Tengah yang kemudian berdampak pada kualitas udara.
“Kalau kita lihat beberapa bulan terakhir karhutlah banyak terjadi di Kabupaten Poso. Pada waktu yang bersamaan angin bertiup ke arah barat dengan membawa ekstraksi polutannya menuju Kota Palu,” ungkap Kepala BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi.
Lebih lanjut, kata Asep, dalam satu bulan terakhir kualitas udara memang kurang baik karena kurangnya curah hujan. Namun setelah adanya hujan kualitas udara mulai membaik.
“Dari hasil kebakaran hutan, residunya menghasil berupa karbon monoksida dan beberapa polutan lainnya,” lanjutnya.
Selain Kota Palu, beberapa kabupaten lainnya juga turut merasakan dampak tersebut walaupun tidak signifikan. Hal tersebut terjadi tergantung dari arah dan kecepatan angin.
“Kondisi udara di Kota Palu Pada siang hari itu tergolong menengah atau kurang baik. Sedangkan pada pagi hari itu tidak baik. Namun dengan adanya hujan semua polutan yang ada di atmosfe tercuxi dengan baik” tutur Asep.