BI Sulawesi Tengah Gelar Seminar Bursa Karbon di Untad

waktu baca 2 menit
Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sulawesi Tengah turut berperan aktif dalam Seminar Nasional Bursa Karbon yang digelar di Universitas Tadulako. (Foto : Humas BI).

Diksi.net, Palu – Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sulawesi Tengah turut berperan aktif dalam Seminar Nasional Bursa Karbon yang digelar di Universitas Tadulako, Rabu (30/10). Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Financial Festival (FinFest) 2024, mengusung tema “Integritas Inklusi Keuangan dan Bursa Karbon Demi Masa Depan Gen Z yang Berkelanjutan.”

Seminar ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Bursa Karbon sebagai instrumen penting dalam transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan di Indonesia, sekaligus menyasar peningkatan kesadaran generasi muda akan pentingnya peran mereka dalam ekonomi hijau.

BACA JUGA :  Tanggapan dan Masukan Masyarakat Dapat Berimplikasi Pada Bacaleg

Deputi Kepala KPw BI Sulteng, Dr. Angsoka Y. Paundralingga, bersama narasumber lainnya, seperti Imam Aliani Putra dari Lembaga Jasa Keuangan dan Puspita Pratiwi dari Unit Pengembangan Carbon Trading, memaparkan pentingnya peralihan ke ekonomi hijau demi keberlanjutan jangka panjang.

“Ekonomi hijau adalah solusi yang tidak hanya mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi juga membuka peluang ekonomi inklusif,” ujar Angsoka. Bursa Karbon Indonesia, lanjutnya, dinilai dapat membuka peluang baru melalui pemanfaatan sumber daya alam, sekaligus membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement.

BACA JUGA :  Menyemai Keberlanjutan Tata Kelola Pertambangan Sulawesi Tengah

Angsoka juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor keuangan, industri, dan masyarakat dalam menciptakan ekonomi hijau. “Kerja sama lintas sektor yang didukung transparansi dan sistem monitoring efektif sangat penting untuk memastikan perdagangan karbon berjalan sesuai tujuan tanpa risiko greenwashing,” tambahnya.

BI juga mendorong generasi muda, khususnya Gen Z, untuk aktif berpartisipasi dalam gerakan ekonomi hijau. Angsoka menekankan perlunya sikap tangkas dan “anti mager” dalam aksi nyata seperti membersihkan pantai, menanam bakau, hingga mengelola sampah secara modern dan terintegrasi.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Sulteng Konsultasikan Raperda Kepemudaan dan Olahraga ke Kemenpora

“Upaya membangun ekonomi hijau tidak akan terwujud tanpa keterlibatan aktif generasi muda,” tegasnya. Melalui seminar ini, BI berharap anak muda semakin sadar akan peran strategis mereka dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan.

“BI berkomitmen mendukung kebijakan berkelanjutan, tak hanya sebagai lembaga moneter, tetapi juga sebagai penggerak dalam membangun ekosistem ekonomi hijau dan inklusif di Indonesia,” tutup Angsoka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *