Daerah  

115 Grup Majelis Ta’lim Meriahkan Gerak Jalan Indah Washotia

Diksi.Net, Palu – Gerak jalan indah melibatkan 115 grup majelis ta’lim yang berasal dari 1 Kota dan 2 Kabupaten. Menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar mejelis ta’lim dengan harapan kedepanya mampu berbuat lebih dengan tujuan memajukan daerah.

DPP Wanita Sholawat Indonesia (Washotia), Buya Muhammad J Wartabone. Bersama Dewan Pembina Washotia Kota Palu Vera Rompas. Ketua DPW Washotia Sulteng, Nuun Marfuah Basir Toana. Serta Ketua DPD Washotia Kota Palu, Fadlun A Hamid, melepas ribuan Majelis Ta’lim peserta gerak jalan indah.

Wanita Sholawat Indonesia – WASHOTIA selenggarakan gerak jalan indah antar majelis ta’lim Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala. Ketua DPD Washotia Kota Palu Hj. Fadlun A Hamid menjelaskan kegiatan gerak jalan indah tersebut melibatkan 115 regu majelis ta’lim berasal dari 1 Kota, 2 Kabupaten. Dimana setiap regunya memiliki 22 orang personil.

“lomba gerak jalan indah juga memperebutkan total hadia 20 juta rupiah. Piala bergilir Ketua Umum DPP Washotia dan piala tetap Gubernur Sulteng,” jelas Ketua DPD Washotia Kota Palu, Sabtu (3/9/2022).

BACA JUGA :  Eks Napiter Bersyukur diamankan Oleh Satgas dan Menyesali Perbuatannya Dahulu

Terkait hal tersebut, Pembina Wanita Sholawat Indoneisa DPD Kota Palu Vera Rompas Mastura memberikan apresiasi Kepada Pengurus. Dikarenakan telah menggelar kegiatan Gerak Jalan Indah bertujuan mempererat silaturahmi. Kedepan harapannya mampu menambah keberkahan untuk Kota Palu terkhususnya untuk majelis ta’lim.

“Kedepannya apa yang dilakukan oleh Washotia tidak hanya berhenti sampai disini. Namun terus melakukan berbagai kegiatan yang memberikan keberkahan bagi Sulawesi Tengah. Serta dihari mendatang kegiatan yang lebih meriah akan kembali diselenggarakan,” ujar Vera Rompas Mastura.

BACA JUGA :  Bawaslu Kota Palu Butuhkan 1.072 PTPS Pada Pemilu 2024

Ditambahakan, DPP Washotia Buya Muhammad J Wartabone mengungkapkan dengan kegiatan seperti ini, menjadikan masyarakat Sulteng menjadi ummat yang menerima perbedaan dan keberagaman.

“Dengan adanya kegiatan bernuasa religius dan sosial seperti yang dilaksanakan hari ini, membuat Sulteng menjadi umat muslim yang menerima keberagaman. Sehingga mewujudkan masyarakat yang demokratis,” ungkap Buya.