Diksi.net, Palu – Pasca terjadinya gempa bumi di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, membuat warga harus mengungsi untuk memastikan keamanannya.
“Setidaknya masih ada 920 jiwa yang masih mengungsi pasca gempa dengan kekuatan magnitudo 6,3,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Akris Fattah, Minggu (10/09/2023).
Warga yang mengungsi tersebar di sejumlah titik, beberapa warga juga lebih memilih mendirikan shelter di halaman rumahnya, sementara lainnya mengungsi di tanah lapang. Data terakhir, setidaknya sekitar 3000 ribu jiwa lebih yang terkena dampaknya.
“Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, namun sejumlah rumah warga mengalami rusak ringan,” lanjut, Akris.
Hasil assesment di lapangan ada 5 unit rumah warga yang mengalami rusak ringan, dan beberapa lainnya mengalami retak. Dengan demikian warga tetap diharapkan waspada, walaupun gempa tersebut tidak tergolong menimbulkan tsunami.
Tim BPBD Sulteng masih melakukan identifikasi kerusakan pada fasilitas umum seperti sarana pendidikan, rumah ibadah, fasilitas kesehatan dan bangunan pemerintah.
“BPBD juga menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari untuk wilayah terdampak,” ujarnya.
Gempa bumi magnitudo 6,3 sabtu kemarin (09/09/2023) juga turut dirasakan kabupaten dan provinsi tetangga.
“Gempa kemarin, turut dirasakan di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Gorontalo bahkan hingga Kota Samarinda,” tutupnya.