Penutupan SD IT Al Qolam Disambut Positif, Ratusan Murid Pindah ke Sekolah Baru

waktu baca 2 menit
Suasana penutupan SD IT Al Qolam di Desa Tinggede, Kabupaten Sigi. (Foto : Istimewa).

Diksi.net, Sigi – Pasca penutupan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Qolam beberapa waktu lalu, dianggap oleh masyarakat Tinggede merupakan tindakan yang tepat. Terlebih yayasan dari sekolah ini berafiliasi dengan salah satu kelompok terlarang di Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Sigi telah menyiapkan belasan sekolah baik yang berada di Sigi, maupun di Kota Palu sebagai sekolah tujuan bagi setiap siswa melanjutkan pendidikannya.

BACA JUGA :  Pemda Morut Akan Bangun Rumah Adat Sebagai Pusat Kebudayaan

Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi mencatat sekitar 300 murid telah mutasi ke sejumlah sekolah yang di sediakan Pemerintah.

“Dari Dinas Kabupaten Sigi menyiapkan belasan sekolah untuk mutasi para siswa SD IT Al Qolam. Pemerintah juga telah menyediakan link untuk mutasi murid ke sekolah yang telah disediakan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi, Anwar, jumat (12/07/2024).

Anwar juga menyampaikan kepada Wali Murid agar tidak lagi khawatir dengan biaya pindah sekolah karena akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah, sesuai dengan aturan Permendikbud.

BACA JUGA :  RSUD Undata Luncurkan Aplikasi Smart Clinic untuk Optimalisasi Pendidikan Klinik

Sementara itu, Kepala Desa Tinggede, Abdul Jabar Basua menjelaskan pencabutan izin operasional sekolah dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan setiap siswa, serta mencegah penyebaran paham radikalisme di lingkungan pendidikan.

“Siang kemarin kami langsung ke sekolah untuk membawa SK penutupan ijin operasional sekolah dari dinas terkait dan menemui kepala sekolah secara langsung,” ungkap Kades Tinggede.

BACA JUGA :  Bawaslu Kota Palu Tegaskan Pengawasan Ketat Kampanye Pemilihan Serentak 2024

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sigi dan dinas terkait dengan mencabut izin operasional sekolah merupakan langkah baik. “Kami meminta kepada pemerintah daerah agar menutup operasional sekolah secepatnya, lantaran kami khawatir dengan masa depan anak-anak kami yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *