Pemprov Sulteng Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

waktu baca 3 menit
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudy Dewanto, didampingi oleh Kepala Bagian Ekonomi Biro Ekonomi Sulteng, Riska, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Minggu Keempat Mei Tahun 2024 bersama Pemerintah Pusat. (Foto : Humas Pemprov)

Diksi.net, Palu – Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudy Dewanto, didampingi oleh Kepala Bagian Ekonomi Biro Ekonomi Sulteng, Riska, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Minggu Keempat Mei Tahun 2024 bersama Pemerintah Pusat. Rakor ini dilaksanakan di ruang Video Teleconference (Vidcon) Kantor Gubernur pada Senin, 27 Mei 2024.

Rakor yang dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir, ini diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Indonesia secara virtual. Dalam pertemuan tersebut, Tomsi Tohir menyampaikan bahwa pada minggu keempat Mei 2024, terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas utama, yaitu bawang merah di 298 kabupaten/kota, cabai merah di 246 kabupaten/kota, dan gula pasir di 202 kabupaten/kota.

“Kami berharap kepala daerah bisa membuat perencanaan satu tahun, dengan melihat pada kegiatan masyarakat,” ungkap Tomsi Tohir melalui Zoom Meeting.

Tomsi Tohir menambahkan bahwa evaluasi yang dilakukan selama ini hanya berfokus pada cara menurunkan lonjakan harga setelah terjadinya inflasi. Namun, belum ada konsep utuh yang membahas bagaimana inflasi bisa dikendalikan dari permintaan, ketersediaan hingga pendistribusian bahan pokok.

BACA JUGA :  Kejuaraan Tinju Amatir se-Pasigala Resmi Dibuka, Ajang Pencarian Bibit Unggul Olahraga

“Dengan konsep yang jelas dan terarah, upaya-upaya preventif untuk mencegah terjadinya peningkatan harga yang drastis di masa mendatang akan lebih mudah dilaksanakan,” ujarnya.

Ia juga meminta agar para gubernur, bupati, dan walikota menyusun perencanaan menekan laju inflasi selama satu tahun serta mengkoordinasikan permasalahan yang terjadi di daerah masing-masing. “Semoga apa yang menjadi target dapat kita realisasikan, tidak lagi sebagai pemadam kebakaran tetapi perencanaan kita semakin membaik,” harapnya.

Sebelumnya, Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini, melaporkan bahwa secara nasional, jumlah kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) pada minggu keempat Mei 2024 mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya. Sedangkan jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH bertambah.

BACA JUGA :  Zainal Ahmad Resmi Jabat Ketua Pengadilan Negeri Parigi

“Inflasi Mei dominan disebabkan oleh inflasi bergejolak,” ujar Pudji Ismartini. 

Menurutnya, komoditas penyumbang utama IPH di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa pada minggu keempat Mei 2024 meliputi cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah. Di Pulau Sumatera, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Solok Selatan dengan nilai IPH 4,92 persen, sementara di Pulau Jawa, kenaikan tertinggi terjadi di Kota Batu dengan nilai IPH 1,89 persen.

“Secara umum, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH pada minggu keempat Mei 2024 mencapai 157 kabupaten/kota,” sebut Pudji.

Selain itu, Pudji menyebutkan kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Lombok Barat dengan nilai IPH 7,01 persen, didominasi oleh bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit.

Lebih lanjut, Pudji menuturkan bahwa beberapa komoditas yang mempengaruhi perubahan IPH pada minggu keempat Mei 2024 dan mengalami kenaikan harga di banyak kabupaten/kota antara lain bawang merah di 289 kabupaten/kota, cabai merah di 246 kabupaten/kota, gula pasir di 202 kabupaten/kota, bawang putih di 186 kabupaten/kota, telur ayam ras di 142 kabupaten/kota, minyak goreng di 124 kabupaten/kota, daging ayam ras di 116 kabupaten/kota, cabai rawit di 98 kabupaten/kota, daging sapi di 32 kabupaten/kota, dan beras di 36 kabupaten/kota.

BACA JUGA :  Bank Sulteng Tumbuh Sehat, Pemprov Raup Dividen Rp52 Miliar

“Harga bawang merah sampai dengan minggu keempat Mei 2024 naik sebesar 9,30 persen, cabai merah 6,81 persen, gula pasir 1,78 persen dibanding April 2024. Sementara itu, telur ayam ras sampai dengan minggu keempat Mei turun sebesar 0,32 persen dibanding April 2024,” tutup Pudji dalam paparannya.

Untuk daerah Indonesia bagian timur, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki nilai inflasi lebih rendah yakni 3,40 persen dibandingkan Provinsi Gorontalo yang memiliki nilai inflasi cukup tinggi sebesar 4,65 persen, disusul Provinsi Sulawesi Utara dengan nilai inflasi sebesar 4,24 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *