Diksi.net, Palu – Pada beberapa pekan sebelumnya di wilayah Sulawesi Tengah terpantau 40-an titik panas atau hot spot yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Terbaru dari hasil pantauan BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri-Palu Pada 12 September tidak lagi terpantau adanya titik panas.
“Hujan yang terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir membuat titik panas yang sebelumnya terpantau menghilang,” ungkap Kepala BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi.
Lanjut Firman, karena intensitas hujan yang meningkat di wilayah sulawesi tengah menyebabkan titik panas dengan kategori hijau, kuning dan merah akhirnya tidak terpantau.
Walaupun demikian, ia mengingatkan bahwa hasil pemantauan tersebut hanya bersifat sementara dan dapat berubah. Begitu juga dengan potensi karhutlah masih tetap ada, lantaran hingga akhir tahun El Nino masih tetap berlangsung.