Batik Bomba Sulteng Bersinar di Panggung Nasional BTN Fashion Week 2025

waktu baca 2 menit
Dekranasda Sulteng berkolaborasi dengan Febry Ferry Fabry promosikan kain tenun Batik Bomba. (Foto : ist).

Diksi.net, Jakarta – Dekranasda Sulawesi Tengah (Sulteng) sukses mempromosikan kain tenun khas Donggala, Batik Bomba, dalam gelaran Rehearsal BTN Fashion Week Ronakultura di Jakarta pada Sabtu, 31 Mei 2025. Kolaborasi apik dengan desainer lokal Febry Ferry Fabry (FFF) menghadirkan koleksi bertema “Asmara” yang memukau, sekaligus merayakan satu dekade eksistensi brand FFF.

Ketua Dekranasda Sulteng, Sry Nirwanti Bahasoan, turut hadir memberikan dukungan penuh. Ia memuji karya FFF yang berhasil memadukan nuansa tradisional dengan gaya modern, membuat tenun Bomba relevan bagi generasi muda.

BACA JUGA :  Kemenaker Investigasi Pelaksanaan K3 di PT.GNI

“Desain FFF sangat casual, cocok untuk berbagai suasana, mulai dari ke mal hingga nongkrong. Ini membuat tenun tak lagi terasa kaku bagi anak muda,” ujar Sry. 

Ia juga menegaskan komitmen Dekranasda untuk terus mendukung UMKM dan pengrajin lokal, mempromosikan ragam kain tradisional Sulteng seperti tenun ikat, tenun supi, dan motif Bomba ke kancah nasional hingga internasional.

“Asmara” FFF: Simpel, Elegan, dan Penuh Makna

BACA JUGA :  BI Sulteng Luncurkan Pre-Event Karya Kreatif Dorong UMKM

Febry Ferry Fabry, pendiri brand FFF, mengungkapkan kebanggaannya membawa tenun Donggala ke panggung ibu kota. Koleksi “Asmara” yang ditampilkan kali ini menonjolkan motif bunga Bomba, dirancang simpel, elegan, dan chic untuk menjangkau pasar modern.

“Kami ingin tenun Bomba hidup di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai identitas fashion yang relevan untuk semua kalangan,” jelas Ferry. 

Motif Bomba, yang kaya akan filosofi, menjadi daya tarik utama koleksi ini. Kolaborasi Dekranasda Sulteng dengan desainer muda seperti FFF menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi kain tradisional di industri fashion. Batik Bomba tak lagi sekadar simbol budaya, melainkan identitas yang mampu bersaing di pasar modern, dikenakan dengan bangga oleh berbagai kalangan.

BACA JUGA :  Lebihi Target, TKD Prabowo Lakukan Syukuran di Sulteng

Dengan semangat ini, Dekranasda Sulteng berencana terus mendorong desainer dan pengrajin lokal untuk berinovasi, membawa kekayaan budaya Sulawesi Tengah ke panggung yang lebih luas, baik nasional maupun global.

Istianah
Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *