Karya Warga Binaan Sulteng di IPPAFest 2025 Diminati Turis Asing dan Jadi Primadona

waktu baca 2 menit
Kerajinan warga binaan Sulawesi Tengah mencuri perhatian di IPPAFest 2025. Produk seperti kain tenun Donggala dan anyaman lidi laris diborong turis asing. (Foto : Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng).

Diksi.net, Jakarta – Karya kreatif warga binaan dari Sulawesi Tengah mencuri perhatian dalam ajang Indonesia Prison Products and Art Festival (IPPAFest) 2025 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Stan milik Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah tak hanya diserbu pengunjung lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan mancanegara yang memborong beragam produk unggulan.

Kerajinan seperti anyaman lidi, kain tenun Donggala, dan miniatur kapal dari rotan menjadi produk paling diminati. Tak sekadar indah secara visual, setiap karya membawa cerita tentang harapan, perubahan, dan semangat kemandirian yang tumbuh dari balik jeruji.

BACA JUGA :  Batik Bomba Sulteng Bersinar di Panggung Nasional BTN Fashion Week 2025

Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menyatakan bahwa keikutsertaan pihaknya di IPPAFest merupakan bukti keberhasilan program pembinaan warga binaan yang dijalankan di seluruh lapas dan rutan Sulawesi Tengah.

“Melalui ajang ini, masyarakat bisa melihat bahwa warga binaan memiliki potensi besar. Ini bukan hanya soal kerajinan, tapi tentang membuka jalan untuk kembali diterima dan berkontribusi di tengah masyarakat,” ujar Bagus, Senin (21/4).

BACA JUGA :  PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) Berperan Aktif dalam IPA Convex 2025 untuk Dorong Transisi Energi Bersih

Ia menambahkan bahwa bahan baku produk berasal dari komoditi lokal seperti rotan, serat alam, dan material daur ulang, sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan UMKM dan ekonomi kreatif daerah.

“Kami ingin produk warga binaan tak hanya layak jual, tetapi juga memiliki nilai seni dan cerita sosial yang kuat, sehingga mampu bersaing di pasar nasional bahkan global,” katanya.

Guna memperluas jangkauan pasar, Kanwil Ditjenpas Sulteng terus mendorong kolaborasi dengan pelaku industri kreatif dan platform pemasaran digital. Dengan pendekatan tersebut, karya warga binaan tidak hanya mendapat apresiasi dalam negeri, tetapi juga memiliki peluang untuk menembus pasar internasional.

BACA JUGA :  Narkotika Jaringan Internasional digagalkan Polda Sulteng

IPPAFest 2025 menghadirkan puluhan lapas dan rutan dari seluruh Indonesia. Festival ini menjadi etalase nasional yang memperlihatkan bahwa proses pemasyarakatan mampu melahirkan karya nyata—sekaligus membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi mereka yang sedang menjalani masa pembinaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *