Diksi.net, Palu – Dalam upaya menjaga situasi Kamtibmas dan melawan penyebaran paham radikal serta penghinaan terhadap Pemerintah Indonesia, Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah bekerjasama dengan Satuan Tugas Operasi Madago (Satgas Ops Madago).
Kerja sama ini disampaikan dalam kegiatan silaturahmi yang dihadiri oleh perwakilan tim Satgas Ops Madago dan diterima oleh Ustadz Samsul Haq Dg. Pawata selaku Ketua Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah.
Dalam silaturahmi itu, tim satgas madago raya meyakinkan Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah akan pentingnya bekerja sama dengan Satgas Ops Madago sebagai agen filter untuk meminimalisir penyebaran paham radikal dan melawan pihak yang melanggar keamanan negara di Wilayah Kabupaten Sigi.
Ustadz Samsul Haq Dg. Pawata, dalam kesempatan tersebut, juga memberikan saran dan masukannya, agar lebih mengawasi eksistensi aliran atau sekte Syiah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, terutama di Kota Palu.
“Saat ini eksistensi sekte Syiah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah mungkin belum terlalu signifikan. Namun jika tidak diawasi dengan baik, hal tersebut dapat merusak stabilitas keamanan. Utamanya dalam sektor keagamaan, seperti yang terjadi pada beberapa wilayah di Timur Tengah,” ujar Ustadz Samsul, Minggu (21/05/2023).
Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah adalah lembaga pendidikan yang menekankan program prioritas hafal Al-Qur’an, pembelajaran Bahasa Arab, kitab fiqih, ibadah wajib dan sunnah, termasuk Shalat Fardhu dan Shalat Tahajud secara berjamaah.
“Dalam menjalankan programnya, Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah sendiri mengambil rujukan dari Mazhab Imam Syafi’i, yang juga diikuti oleh Nahdlatul Ulama dan Alkhairaat Palu,” imbuhnya.
Ustadz Samsul Haq Dg. Pawata memiliki latar belakang aliran atau kelompok dari Jamaah Tabligh yang berpusat di IPB (India Pakistan Bangladesh). Sebelumnya, ia telah menimba ilmu selama sembilan tahun pada Halaqah atau majelis ilmu Jamaah Tabligh di IPB sebelum kembali ke Indonesia dan membuka Ma’had atau Pondok Pesantren bersama istrinya.
Ustadz Samsul Haq Dg. Pawata menjelaskan bahwa pilihan untuk mengambil rujukan dari Mazhab Imam Syafi’i didasarkan pada kesesuaian ajaran dan praktik yang dianut oleh Nahdlatul Ulama dan Alkhairaat Palu. Hal ini juga memberikan landasan yang kokoh bagi para santri dalam menjalankan ibadah sehari-hari dan memahami hukum-hukum agama dengan lebih mendalam.
Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah, yang berlokasi di Desa Sigimpu Kecamatan Sigi kota Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, telah menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pihak, termasuk Satgas Ops Madago, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pembelajaran dan praktik keagamaan. Kerjasama ini diharapkan dapat mencegah penyebaran paham radikal dan menjaga stabilitas keamanan di Wilayah Kabupaten Sigi.
Dalam silaturahmi yang berlangsung, tim dari Satgas Ops Madago juga memberikan apresiasi atas kontribusi dan upaya Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah dalam memperkuat pilar-pilar keagamaan dan membangun generasi muda yang berintegritas.
Harapannya kerjasama ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.
Melalui upaya bersama antara Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah, Satgas Ops Madago, dan pihak-pihak terkait, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan kondusif bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan di sektor keagamaan.
Dengan demikian, pembelajaran dan pengamalan agama Islam dapat berjalan dengan baik, tanpa adanya ancaman radikalisme dan penyebaran faham yang merusak nilai-nilai keagamaan yang teguh