Diksi.Net, USA – Saykoji dan Ana Timur akan hadir pada acara teater Di Hati-Ku (In My Heart) dan Festival Indonesia “The East Side” akhir pekan ini mulai tanggal 5-6 Agustus 2022 di Philadelphia.
Kehadiran Saykoji dan Ana Timur pada acara yang diselenggarakan oleh Modero & Company bersama Fleisher Art Memorial diharapkan bisa mengangkat budaya Indonesia Timur khususnya budaya Pamona, Poso, Sulawesi Tengah sehingga bisa dikenal diseluruh mancanegara.
Pendiri Modero & Company, Sinta Penyami Storms mengatakan, Saykoji dihadirkan karena berasal dari Poso Sulawesi Tengah dan grup Ana Timur yang selama ini aktif melibatkan musisi dan penyanyi dari timur.
“Kami sangat senang Saykoji dan Ana Timur akan bersama-sama di Philadelphia untuk yang pertamakalinya. Kehadiran mereka ini akan mengangkat kebudayaan dari Indonesia Timur,” ujarnya.
Menurut Sinta, selama ini yang banyak dikenal adalah Bali dan Jawa. Sudah waktunya sebagai putra dan putri dari timur untuk membawa bakat-bakat generasi penerus ke dunia Internasional.
Dalam teater di Hati-Ku, Saykoji dan Profound Music menciptakan lagu orisinil yang menjadi soundtrack teater. Sementara Ana Timur akan tampil bersama-sama komunitas Indonesia di Philadelphia.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, Dra. Diah Agustiningsih menyampaikan apresiasinya kepada Komunitas Modero & Company bersama Fleisher Art Memorial yang akan membuat kegiatan menarik. Terlebih kegiatan tersebut memperkenalkan budaya Indonesia Timur khususnya budaya Pamona, Poso, Sulawesi Tengah.
Selain mengapresiasi penyelenggara kegiatan, Agustiningsih juga berterimakasih kepada Saykoji dan Ana Timur yang nantinya akan tampil di dua acara tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada semua yang terlibat dalam kegiatan yang cukup membanggakan ini. Semoga acaranya berjalan lancar,” ucapnya.
Dinas Pariwisata Sulteng berkomitmen membantu dan memberi dukungan pelaksanaan kegiatan yang menunjukkan seni dan budaya Sulteng kepada masyarakat luas dan kepada dunia. Bahwa seni dan budaya di Sulawesi Tengah masih hidup dan akan tetap hidup serta menjaga kelestariannya.
“Semoga acara semacam ini bisa berjalan secara berkesinambungan,” tutupnya.