Pakaian Bekas Impor Matikan Industri Kreatif Lokal

Plt KPPBC Pantoloan Wasisi Pramono Ketika di wawancarai awak media (Pakaian Hitam). (Foto : Redaksidiksi).

Diksi.Net, Palu – Pakaian bekas bermerek atau cakar selalu menjadi salah satu incaran masyarakat tak terkecuali di Palu. Selain mendapatkan barang dengan kualitas baik, harga cakar juga tergolong murah dibanding dengan membeli barang yang sama di pusat perbelanjaan. 

Plt Kepala KPPBC Pantoloan, Wasis Pramono menjelaskan, adanya pakaian bekas bermerek  beredar, memiliki potensi mematikan retail maupun usaha pakaian lokal. 

“jika kami melakukan penyelidikan dan penindakan di laut otomatis barangnya akan kita musnahkan. Saat ini Bea Cukai masih dalam proses untuk hal tersebut,” jelas Wasis, Rabu (12/10/2022). 

Lebih lanjut, dengan masuknya pakaian bekas, akan berdampak hingga pabrik garmen atau produsen pakaian tidak dapat bersaing dengan harga normal.

Masyarakat juga diharapkan bijak ketika berbelanja,  jangan sampai hanya mendapatkan limbah buangan dari pengguna sebelumnya. 

BACA JUGA :  BI Sulawesi Tengah Gelar Seminar Bursa Karbon di Untad

“Pakaian bekas memang murah, tapi di satu sisi coba lirik produk lokal kita. Kreatif anak muda akan mati tidak mampu lagi produksi kaos,” tutup Wasis.