Daerah  

Kemarau Berkepanjangan Dampak El Nino di Sulteng

Kepala BPBD Sulteng Akris Fatta Yunus. (Foto : ist).

Diksi.net, Palu – El nino merupakan fenomena alam yang ditandai dengan adanya pemanasan permukaan air laut. Kemudian berdampak pada menurunnya curah hujan, kekeringan, potensi kebakaran hutan dan lahan yang cukup tinggi.

“El nino ini akan berlangsung mulai dari bulan agustus hingga september kedepan. Dengan area sebaran mencakup seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,” ungkap Kepala BPBD Sulteng Akris Fatta Yunus.

Akris juga berkata, sejauh ini dari hasil pantauan masih ada 11 titik hot spot yang kemungkinan dapat terjadi karhutlah. Sebaran hot spot atau titik panas yang berpotensi kebakaran meliputi wilayah Kabupaten Sigi, Buol, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-una, Morowali dan Kabupaten Banggai. 

“Dengan potensi yang cukup tinggi, masyarakat tidak membuang puntung rokok secara sembarangan serta memastikan puntung rokoknya telah padam. Begitupun warga yang membuka lahan dengan cara membakar, terlebih dahulu harus memastikannya aman dan tidak menyebar,” Lanjutnya.

BACA JUGA :  Banjir Terjang Dusun II Bolapapu, Warga Terpaksa Mengungsi

Di sisi lain, masyarakat diharapkan selama El nino beroangsung agar tidak boros menggunakan air, baik itu perentukannya untuk pertanian maupun rumah tangga.

Pada saat bersamaan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah juga telah menyiagakan personilnya dan langkah mitigasi jika terjadi keadaan darurat.