Diksi.net, Palu – Potensi Sulawesi Tengah (Sulteng) di sektor pertanian tidak kalah baiknya dari sektor pertambangan. Hal tersebut didasari dari adanya program nasional berupa Indeks Pertanaman-400 (IP-400) yang dialokasikan untuk Sulteng.
Dari 165 ribu hektar lahan pertanian yang diperuntukkan untuk IP-400 di seluruh Indonesia, 10 ribu hektar diantaranya ada di Sulteng dan sebaranya ada di beberapa kabupaten.
“Parigi Moutong menjadi Kabupaten dengan lahan paling banyak menerapkan program IP-400, sebanyak 6.000 hektar, sementara sisanya terbagi di Kabupaten Banggai, Tolitoli, dan Donggala,” jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah, Nelson Metubun.
Lebih lanjut, Nelson mengatakan, bahwa di bulan maret nanti akan menjadi panen ke 4, setelah dimulainya program ini pada maret tahun lalu.
IP-400 juga menjadi salah satu faktor Sulteng surplus beras hingga 80 ribu ton, berkat hal tersebut Sulteng masuk dalam jajaran provinsi surplus beras dengan menempati urutan ke 9 di antara 12 provinsi yang berhasil surplus beras.
Selain itu, Kadis TPH akan mengajukan adanya intervensi pihak Kementerian Pertanian untuk menunjang dan keberlanjutan IP-400 di Sulawesi Tengah.
“Baiknya Kementan memberikan intervensi khusus untuk IP-400, berupa alat pertanian sebagai penunjang kerja petani untuk menyeragamkan masa tanam. Selain itu, ketersediaan benih yang siap panen dalam kurun waktu di kisaran 100 hari dan ketersedian pupuk bersubsidi untuk petani tidak kalah pentingnya,” ujar Nelson.
Sementara, di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2022 menjadi NTP tertinggi yang pernah dicapai 5 tahun belakangan di kisaran angka 105 poin.