Daerah  

Angka Perkawinan Anak Sulteng Masuk Lima Besar Se-Indonesia

Perkawinan usia anak seringkali berdampak negatif, sehingga memerlukan perhatian serius dan intervensi dari bernagai pihak. (Foto : ist).

Diksi.net, Palu – Perkawinan usia anak seringkali berdampak negatif, sehingga memerlukan perhatian serius dan intervensi dari berbagai pihak. Hal ini, juga berakibat buruk bagi anak yang terlibat, karena mengakibatkan berbagai dampak buruk, baik itu secara fisik maupun mental.

Dengan usia dan mental yang belum matang, anak-anak yang menikah seringkali tidak dapat mengatasi beban dan tanggung jawab pasca perkawinan. Disamping itu, akan turut menghambat pendidikan dan peluang masa depan.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Sadly Lesnusa mengatakan, bahwa Sulawesi Tengah menduduki posisi ke 5 untuk angka tertinggi perkawinan usia anak di Indonesia. Khusus untuk Sulawesi Tengah angka presentase perkawinan usia anak berada pada 12,65 persen, dibawah dari Provinsi NTB, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Kalimantan Barat.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa perkawinan usia anak masih terus terjadi di wilayah Sulawesi Tengah,” ungkap Sadly, Senin (06/11/2023).

BACA JUGA :  Mobile Legends Dirut Tvri Cup Se Indonesia Timur Meriahkan Kota Makassar

Lanjut Sadly, sejauh ini setidaknya ada 5 kabupaten di Sulawesi Tengah yang memiliki kontribusi besar terhadap tingginya angka perkawinan usia anak. Sesuai data dari Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong menjadi yang tertinggi, kemudian disusul Kabupaten Buol, Banggai, Tojo Una-una dan Kota Palu.

“Pengetahuan akan bahaya pekawinan usia anak harus ditanamkan sejak dini kepada anak maupun para orang tua,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Bendera Kirab Pemilu Tiba di Kota Palu

Kasus perkawinan anak yang mangakibatkan sang anak melahirkan seorang anak, akan membuat sang anak harus mengasuh dan membesarkan anak yangbdilahirkannya padahal dirinya belum memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk menjadi orang tua.