DPP PKB Mulai Membuka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Seluruh Indonesia
Diksi.net, Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini memanggil Putera-Puteri terbaik dari berbagai daerah untuk menjabat sebagai Gubernur/Wakil Gubernur di 37 Provinsi, serta Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di 508 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
“Gelombang menjadi calon Gubernur/Wakil, calon Bupati/Wakil, dan calon Walikota/Wakil yang didukung oleh PKB, silakan datang dan mendaftar melalui DPW dan DPC PKB di seluruh Indonesia atau melalui website (sicakada.pkb.id),” ungkap Gus Imin, Ketua Umum DPP PKB, dalam acara halal bi halal kader di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Sabtu (20/04/2024).
Risharyudi Triwibowo, Wakil Sekjen DPP PKB, menjelaskan bahwa pendaftaran calon kepala dan wakil kepala daerah di PKB terbuka untuk umum. Prosedur penerimaan akan dilakukan oleh DPW untuk calon tingkat 1 dan oleh DPC untuk calon tingkat 2. Setelah itu, akan dilakukan verifikasi berkas persyaratan oleh DPC dan DPW di daerah, diikuti dengan uji kepatutan dan kelayakan. Dokumen para bakal calon akan diserahkan ke Desk Pilkada DPP PKB untuk diverifikasi, divalidasi, dan wawancara bakal calon, serta pemetaan pemenangan melalui mekanisme survei. Desk Pilkada dapat menerbitkan Surat Keputusan (SK) penugasan bagi bakal calon tunggal atau lebih, berdasarkan hasil survei.
“Bisa saja terdapat 1 atau 2 atau lebih bakal calon yang disurvei dan disimulasikan kemenangannya. Namun, pada tahap akhir, hanya akan ada satu pasangan bakal calon di setiap daerah yang akan disetujui dan diusulkan oleh Desk Pilkada ke DPP untuk ditetapkan dan dikukuhkan oleh Ketua Umum,” jelas Bowo, politisi PKB dari Sulawesi.
“Untuk para calon kepala dan wakil kepala daerah di Sulawesi Tengah, kami menginformasikan bahwa prosedur baku di PKB harus diikuti. Silakan langsung menghubungi DPW di Provinsi dan DPC di Kabupaten/Kota, untuk mendaftar dan berkomunikasi dengan ketua kami melalui Desk Pilkada di daerah. Insya Allah, informasi akan sampai kepada kami di Jakarta. Kami lebih memprioritaskan kader yang siap bertarung dengan realistis, memiliki hitungan kemenangan yang kuat, minimal terpenuhi 4 unsur: populeritas tinggi, diterima oleh banyak masyarakat, elektabilitas, dan sebaiknya mempunyai modal yang memadai karena proses pilkada membutuhkan energi yang besar,” tambah Bowo. (ADV).
